Sabtu, 16 September 2017

Cerita Sex SPG payudaranya yang terasa kenyal hangat

Cerita Sex SPG  payudaranya yang terasa kenyal hangat Masih tetap ingat pengalaman pertamaku dengan pacarku Yati, pada “Kenikmatan Pertama”? Kesempatan ini saya juga akan meneruskan narasi riil kehidupanku setelah itu. 
Cerita Sex SPG  payudaranya yang terasa kenyal hangat


Satu tahun mulai sejak momen 14 November 1994, saya serta Yati masih tetap terkait serta banyak menggunakan saat dengan pacaran serta nikmati indahnya cinta kami. Banyak telah pengalaman sex kami mulai dalam kendaraan umum, dirumah temannya, obyek wisata, di hotel serta yang seringkali di tempat tinggalnya. 


Sempat dalam kendaraan umum luar kota, kuremas payudara montok Yati dengan liar, pastinya tak ada orang yang tahu serta tanganku hingga menyelinap kedalam celana dalamnya, serta yang paling hot yaitu dia sempat “karaoke” dengan kontolku dalam bis itu sampai spermaku ditelan habis olehnya. Bahkan juga di lokasi wisata Tangkuban Perahu saya sempat terkait sex dengannya di bebrapa tempat tinggal berkunjung apabila kita capek jalan, cuma dengan buka sedikit resluiting celana panjangnya serta masih tetap kenakan pakaian lengkap, kususupkan kontolku dalam memeknya, di dalam sejuknya udara Tangkuban Perahu. Satu pengalaman eksotis waktu kami terkait sex dalam situasi yang terburu-buru ditempat terbuka. 


Sesudah saya lulus dari PT, hubunganku dengannya sedikit agak renggang, dia seringkali keluar kota ke tempat saudaranya serta saya yang kesepian dalam kesendirian tidak tahu mesti kemana, ini berlangsung karna keluarganya kurang demikian dapat terima diriku, sampai satu hari saya yang telah bekerja di satu perusahaan, memperoleh telepon darinya, dia menyebutkan menginginkan ketemu denganku, sesudah disetujui kami berjumpa ditempat kostku yang tidak jauh dari kantorku. Di kamar itu sejadinya dia menangis dalam pelukanku, dua bulan kami tidak ketemu kerinduan di hati kami merasa begitu berat untuk kami. Yang lebih sakit dari itu semuanya dia menyebutkan kalau dia telah dilamar seorang serta keluarganya telah terima lamarannya tinggal memastikan hari pernikahan mereka. 


Siang itu saya begitu menghormati dianya, walau sesungguhnya saya telah menginginkan melampiaskan keinginan sex yang telah lama terpendam, tetapi kesedihannya membuatku urung untuk mengerjakannya. Kami cuma berciuman lama, serta sama-sama memeluk dengan erat, kurasakan badannya agak sedikit kurus serta pantatnya juga tidak demikian semontok dahulu, namun dengan rasa sayang saya tetaplah memperkuat dianya serta kamipun mengambil keputusan hubungan kami dengan baik-baik serta tetaplah menaruh rasa cinta di hati kami semasing. 


Pada th. 1997 dia menikah dengan orang yang lain serta sekarang ini di th. 2003 saya baru mendengar kalau dia telah memiliki seseorang anak serta akupun telah menikah. Lewat telepon di kantor saya mengobrol banyak dengannya, kembali kenang waktu dulu, kulihat ada kebahagiaan dalam dianya, walau masih tetap ada rasa rindu dalam hatinya, tetapi saya turut berbahagia. 


Satu hari dia meneleponku di kantor serta menangis dalam telepon dia bercerita ada problem pribadi yang tidak dapat dijaminnya sendiri, saya cuma diam dengarkan sembari sedikit memberi advise buatnya, dua jam lebih kami bercakap di telepon, sampai dia sedikit terhibur serta telah dapat tertawa mendengar gurauanku. “Mas, kita ketemu yuk, saya rindu sekali sama kamu”, tuturnya pada akhir perbincangan di telepon itu. “Boleh, namun tidak dapat saat ini saya sekali lagi repot di kantor, kelak saya hubungi HP-mu ya, kita ketemu di Bandung-nya di mana?, sekarang ini saya tidak di kota Bandung, namun telah bekerja di Jakarta”. “Terserah anda deh Mas”, saya tersenyum sembari kembali kenang masa pacaran kami dahulu. 


Waktu itu kebetulan saya ada rapat di Bandung, jadwal tiga hari usai hanya satu 1/2 hari, saya mengambil keputusan berpisah dengan rombongan serta bermalam di satu hotel di Jalan Setiabudi kota Bandung. Kutelepon HP Yati serta kami janjian ketemu di Gramedia Jln. Merdeka, kutunggu di lantai 2 sembari melihat-lihat buku. 


Lima belas menit berlalu, kulihat jam masih tetap jam 9. 15 pagi, kami janjian jam 9 pagi. Mendadak dari eskalator kulihat seseorang wanita yang tidak asing buatku, tetapi berwajah sangatlah beralih, rambutnya yang dahulu panjang terurai, saat ini lebih pendek cuma hanya bahu, kenakan gabungan rok serta baju seirama warna kuning benar-benar begitu cantik sekali sisa pacarku ini. 


Kulitnya yang putih mulus masih tetap terpelihara, tubuhnya agak sedikit diisi di banding dahulu, dadanya kulihat lebih membusung, pantatnya masih tetap montok seperti dahulu, satu hal yang tentu betis indahnya masih tetap putih serta begitu merangsang. 


“Apa berita Mas?, tuturnya perlahan-lahan sembari tersenyum serta menjabat lembut tanganku“Kabar baik, anda terlihat lebih cantik sekarang”, kataku sembari tersenyum serta menjabat erat tangannya, hmm masih tetap mulus seperti dahulu, batinku. Wangi badannya tidak beralih, benar-benar saya seperti orang yang jatuh cinta sekali lagi serta terikut kembali pada waktu dulu yang indah. “Kita makan dahulu yuk? ”, ajakku padanya sembari memegang bahunya. “OK, di mana? ”“Di samping saja, Hanamasa, ok? ”“Iya deh, jawabnya enteng. Menuju ke tangga turun, kurangkul bahunya serta sesudah jalan datar, kurangkul pinggangnya serta kulihat dia tersenyum malu menatapku, pinggangnya masih tetap ramping seperti dahulu. “Kamu rajin fitness ya? ”, tanyaku sembari jalan. “Emangnya mengapa? ”“tidak, tubuh anda masih tetap langsing serta diisi seperti dahulu saat pacaran”, kataku sembari senyum. “Ih, ingat lho kita telah miliki anak! ” tuturnya sembari mencubit perutku, kupegang serta kuremas tangannya. 


Sembari makan, kami banyak bicara serta bercakap mengenai kehidupan kami semasing serta kadang-kadang kami mengobrol mengenai waktu dulu kami yang indah. “Mas anda terlihat lebih dewasa serta masak saat ini, saya jadi mengagumi akan dengan perubahan kamu”“Ah masa, sepertinya umum saja, mungkin saja karna tuntutan pekerjaan mesti begini kali, yang tentu sepertinya saya lebih masak sekali lagi di ranjang, he.. he.. he.. ”“Ih, beraninya, sepertinya untuk masalah yang satu ini anda tidak beralih deh”, tuturnya sembari tersenyum galak. Sebenarnya, saya tidak mau mengulangi waktu dulu, tetapi kerinduan serta situasi romantis yang ada buat kami jadi keduanya sama lupa dengan status kami saat ini. 


“Kita kemana nih? ”, tanyaku sembari bersiap-siap keluar dari Hanamasa. “Terserah anda saja deh, namun saya masih tetap menginginkan bercakap banyak sama anda masalah tempo hari di telepon, hanya saya cuma dapat sampai jam empat sore aja”, tuturnya. “OK, kita naik taksi saja ya? kita ke hotelku saja di Jalan Setiabudi”, ajakku. Kulihat dia agak bingung, pada ya serta tidak, namun ada rasa menginginkan dalam dianya. Dalam keraguannya kupeluk pinggangnya serta kuajak masuk ke taksi yang telah kustop di tepi jalan. 


Dalam taksi kami semakin banyak diam. Kuberanikan meremas tangannya serta mendadak dia merapatkan duduknya mendekatiku serta menyenderkan kepalanya di dadaku. Setelah kubayar taksi, kami masuk ke kamar hotel, lewat room service, kupesan dua juice alpukat kegemaran kami saat masih tetap pacaran dahulu. 


Sembari duduk serta melihat TV, kami mengobrol sekitar kehidupan kami saat ini, serta diapun bercerita problem keluarga yang dihadapinya. Saya begitu mengerti rasa sedih serta kebingungannya, pada akhirnya di kamar hotel itu saya banyak menasehati untuk dia serta diapun mendadak duduk di sampingku serta memelukku sembari menangis. 


Ting-tong, bel kamar berbunyi, kubuka pintu serta kubawa masuk juice alpukat pesananku. Kutarik tangan Yati, serta sembari berdiri kupeluk dianya, diapun membalas pelukanku, kurasakan dadanya merasa hangat, perlahan-lahan kuangkat dagunya kukecup lembut bibirnya lalu kening serta matanya yang terpejam kukecup juga, sebentar ujung hidungnya kukecup perlahan-lahan sampai bibirku kembali menyapu bibir lembutnya, ciuman bibir yang telah lama tidak kami kerjakan, seakan menginginkan kami lampiaskan dengan penuh gelora siang itu, bibirnya kulumat habis serta lidah kamipun beradu dengan dahsyatnya, sedotan serta pagutan bibir kami mengingatkan waktu kami berpacaran dahulu. 


“Mas, anda masih tetap ingat peristiwa tanggal 14 November dahulu? ”, tuturnya dengan mata sendu serta bibir yang merekah. “Saputangan biru sisa kesucianmu masih tetap kusimpan hingga hari ini, saya masih tetap menaruh tanda cinta kita, sayang”. “Aku merindukanmu siang malam mas, saya senantiasa teringat semuanya masa lalu yang sempat kita lakoni, namun cuma untuk hari ini saja saya mohon kepadamu mas, sirami saya dengan cintamu mas, menghilangkan sesaat haus cinta serta rinduku mas, hari ini saya milikmu mas”, Yati perlahan-lahan buka baju yang kupakai, kancing bajuku lepas serta kupandangi Yati dengan penuh rasa cinta, diusapnya dadaku. “Kamu terlihat lebih seksi saat ini, mas”. Perlahan-lahan juga kubuka baju kuning-nya, bahu itu masih tetap begitu mulus serta tahi lalat kecil di atas payudaranya masih tetap tampak seperti dahulu, badan putihnya perlahan-lahan kuusap, BH krem yang dipakainya terlihat demikian kecil untuk menahan payudara montok-nya, sembulan payudaranya yang demikian menghidupkan gairah. “Kuakui anda saat ini terlihat lebih menarik serta lebih montok”. 


Kukecup bahunya perlahan-lahan serta kususuri leher putihnya serta kucium belakang telinganya, Yati terlihat demikian pasrah, sembari tangannya memeluk pinggangku. Tanpa ada terburu-buru, saya menginginkan memberi foreplay yang mengasyikkan baginya, sembari kucium bibirnya, tanganku meraba pantatnya serta kurasakan pantatnya yang lebih menantang serta pinggulnya terlihat sekel serta diisi, rok yang dipakainya perlahan-lahan kubuka, sampai Yati cuma tersisa menggunakan sepasang BH serta celana dalam seksi yang cuma menutupi gundukan vaginanya. 


Perlahan-lahan kembali kujilati bahu serta belakang telinganya, menyusur ke bawah sembari perlahan-lahan kubuka pengait BH yang dipakainya, nampaknya payudaranya yang semakin besar dibanding dahulu namun masih tetap terlihat kencang serta tegak, mungkin saja karna fitness serta senam yang dikerjakannya. 


Tanpa ada kuremas terlebih dulu, kujilati seputar payudara montok-nya perlahan-lahan dengan sapuan lidahku, dari tepi sampai masuk ke ruang tengahnya, sebelumnya menjilati putingnya, kupindahkan sapuan lidahku ke payudara sampingnya, kulihat Yati merem melek serta mendesis nikmati jilatanku.


Sambil kujilati putingnya yang sudah tegak, tanganku yang satunya meremas dan membelai payudaranya yang terasa kenyal, hangat dan mengencang, Yati kelihatan makin tak bertenaga, matanya meredup dan bola matanya nanar dan kelihatan berair.


Sambil kujilati pentil dan kuremas payudaranya, kuturunkan celana dalam Yati dan kemudian pinggulnya kupeluk dan kugendong Yati, pinggul montoknya kuangkat dan kupeluk pantatnya serta kubaringkan ke atas ranjang.


Tubuh Yati yang montok itu kuciumi lembut, mulai dari bahu turun ke payudara agak lama, kuhisap pentil yang sudah mengeras dan kuteruskan ke perut, pinggul dan kuputar serta kujilati pantatnya yang putih, mulus dan sangat sekel itu. Sedikit kusibakkan jembut hitamnya dan kubuka pelan bibir vaginanya, rupanya sudah sangat basah sekali, pelan kusibakkan jembutnya dengan bibirku dan lidahku mulai menjelajah bukit venusnya, kelentitnya kujilat pelan dengan ujung lidahku. Foreplay di titik ini kulakukan agak lama hingga pinggul dan pantat Yati bergerak-gerak hot sekali.


Aku tiduran di sampingnya, sementara bibirku mencium bibirnya, kulumat habis dan kusedot bibirnya dengan pelan tapi mantap, Yatipun membalas ciumanku dengan ganas. Tanganku meraba dan meremas kedua payudara montoknya dan selanjutnya kusedot pentilnya yang masih mengeras, sementara tanganku bergerilya ke arah vaginanya dan kuraba kelentitnya dengan ujung jari telunjukku.


Mulutku masih bergerilya dengan lidah menjelajah bukit kembarnya dan menyedot pentilnya, sementara ujung telunjukku memutar perlahan membentuk lingkaran kecil mengelilingi kelentitnya. Yati menggelepar dan mengangkangkan pahanya lebar-lebar hingga vaginanya terkuak lebar, kepalanya menengadah keatas, tangannya ada disamping kepala dan meremas sprei tempat tidur, tiba-tiba kurasakan pahanya bergetar hebat dan sambil terpejam mulutnya mendesis.


“Hhhss.. maas enak sekali, rasanya mau pipis Mas.. ohh, Mass, Mass.. Mass..”Ada sekitar tiga menitan Yati menggelepar dengan hot dan berteriak merasakan kenikmatan pertamanya, hingga akhirnya terdiam dan mencium bibirku“Mas, kurasakan dari awal, sentuhanmu begitu lembut dan jantan, setiap jengkal pori-poriku merasakan kenikmatan yang tiada tara, kamu sekarang lebih pandai dan jantan sayangku”, katanya sambil mengusap rambut dan dadaku.“Sekarang giliranmu Mas, aku akan memberikan kenikmatan buatmu sayang”, kata Yati sambil bangun dari tidurnya.


“Oh, aku sudah merasakan orgasme, tapi kamu masih pakai celana, kamu jahat ya..”, Kata Yati sambil menarik ke bawah celana dalamku yang tak muat menutupi kontolku yang sudah berdiri kaku dari tadi.“Mas, perasaan kontolmu sekarang lebih besar ya dulu aku masih ingat sepertinya etidak segede ini, katanya sambil membelai dan menarik kontolku yang sudah mengeras dan kaku”.“Sekarang kamu duduk bersender di sini Mas”, kata Yati sambil memasang bantal untuk senderan punggungku, aku duduk dengan membuka pahaku lebar-lebar, sementara kontolku sudah berdiri tegak dan kokoh seperti tugu monas. Memang kuakui kontolku agak lebih besar dibandingkan dulu, sembilan tahun yang lalu, banyak yang kulakukan untuk menguatkan otot-otot kemaluanku dan kekerasannyapun kurasakan lebih keras dibandingkan dulu.


Tangan lembut Yati mulai menggenggam lembut kontolku, jari-jemarinya kemudian menari mengikuti urat-urat yang menonjol sepanjang batang kemaluanku, tiba-tiba pangkal kemaluanku ditekan dengan ibujarinya dan kurasakan darah mendesir di batang kontolku, serr.. serr.. serr rasanya nikmat sekali, baru kali ini kurasakan pijatan wanita yang sangat nikmat.


Dengan posisi didepanku, Yati mulai menjulurkan lidahnya mengikuti batang kontolku yang masih tegak menantang dan kemudian dihisapnya helm kepala kemaluanku yang merah mengkilat, perpaduan antara hisapan dan jilatan benar-benar merangsang dan memberian sensasi kenikmatan yang luar biasa.


Sementara tanganku tak tinggal diam, kuremas dan kuraba payudara montoknya, sesekali remasanku agak keras hingga tubuh Yati menggelinjang. Kenikmatan oral seks yang disuguhkan Yati benar-benar membuat darahku berdesir-desir, sedikit ngilu namun enak sekali, jilatan lidahnya masih menari-nari dengan lincah, dan yang paling sensasional adalah saat lidahnya menjilat antara pangkal kemaluanku dan anus, dimana ada gAris yang agak jelas, disitu titik yang sangat memberikan sensasi kenikmatan, dijilatinya sepanjang gAris penghubung itu dengan ujung lidahnya dan efeknya kemaluanku seperti melonjak-lonjak dan mengeras tegang sekali. Kuperkirakan sekitar lima belas menit aku merasakan kenikmatan seperti jika kita naik jetcoaster naik turun dan berdesir merasakan kenikmatan.


Yati kemudian terduduk dan pinggulnya kuangkat hingga posisinya duduk berhadapan denganku, dan kuposisikan kontolku yang sudah tegak berdiri keras sekali ke mulut vaginanya yang sudah membasah, dan akhirnya perlahan-lahanBless.., turun sedikit demi sedikit, seinchi demi seinchi batang kontolku ditelan memeknya yang legit, berlendir, hangat dan memcengkeram batang kontolku yang membesar, hingga akhirnya seluruh batangku tenggelam dalam remasan memek legitnya.


Yati mendiamkan sejenak batangku di memeknya, tiba-tiba kurasakan empot-empot dari memeknya mencengkeram batang kemaluanku, sungguh nikmat sekali, kurasakan darah mendesir di batang kemaluanku.“Mas, kontolmu enak sekali, kurasakan ada yang mengalir di batangmu, seperti air mengalir”, Kata Yati sambil duduk di atas batangku.Akhirnya Yati mulai menaikkan dan menurunkan pantatnya, hingga batangku seperti dilingkari gelang-gelang yang hangat dan mencengkeram batangku. Kadang perlahan, kadang cepat dan dilain waktu didiamkan diempot-empot memeknya. Ada kurang lebih duapuluh menit Yati naik dan bermain di atas kontolku, sementara tanganku meraba dan meremas payudaranya yang terasa makin keras dan kenyal sekali dengan putingnya yang mengeras.


Tiba-tiba, Yati bergerak naik turun sangat cepat sekali, batang kontolku seperti diremas-remas dan dibenamkannya hingga tenggelam habis seluruh batang kontolku dalam memeknya.“Ohh.. ohh.. ohh, Mmmaass akuu keluaar lagi sayaang”, Yati memelukku erat sekali, kepalanya menyender di bahuku dan kurasakan batangku seperti diremas-remas dengan keras sekali dan kurasakan ada kehangatan di dalam memeknya.


“Mas, kamu sungguh hebat sekali, dua kali aku merasakan orgasme yang nikmat sekali, aku mencintaimu sayang, aku sayang kamu Mas”, kata Yati sambil terkulai memelukku erat sekali, sementara aku belum merasakan tanda-tanda akan orgasme, dan kontolku masih tegak berdiri keras di dalam memek legitnya.


“Kamu capek ya?”, tanyaku.“Sekarang kamu dibawah ya, aku akan membawamu kembali ke puncak kenikmatan sayang”, kataku sambil mengangkat pantatnya dan menidurkan Yati diatas ranjang itu.Kubuka paha Yati, dan kelihatan bibir vaginanya kelihatan sedikit terkuak dan membengkak kemerahan setelah kumasuki dengan batang kemaluanku. Perlahan pahanya kubuka dan Yati mengangkangkan pahanya keatas hingga terlihat lubang memeknya menggunung menantang seperti serabi imut. Kuarahkan batangku ke arah memeknya dan kelihatannya batangku membelah bibir memeknya yang kelihatan sempit menjepit batang kontolku.


Bless.., perlahan kumasukkan batang kontolku, dengan vAriasi irama kadang masuk setengah, keluar, masuk penuh, keluar dan seterusnya mengikuti irama yang konstan sekitar sepuluh menitan lamanya. Tiba-tiba Yati menurunkan kangkangan pahanya ternyata dia menjepit pinggulku dengan kedua kakinya, seakan meminta kontolku untuk dimasukkan sedalam-dalamnya. Kurasakan kontolku berdenyut-denyut seperti akan memuntahkan sperma, kudorong dengan geRakan yang agak cepat, ada sekitar sepuluh sampai duabelas keluar masuk, tiba-tiba CROOT.. CROOT.. CROOT..


“Ooohh.. Mass.. akku.. keluuaar.. laggii..”, Yati berteriak keras sekali sambil meremas sprei dan menutup matanya.Aku mendaratkan tubuhku memeluk tubuh Yati yang terlentang dan kurasakan tetesan spermaku masih mengalir di dalam memeknya, sungguh kenikmatan rruarr biasa, bersamaan kita merasakan orgasme, aku baru yang pertama dan Yati sudah ketiga kalinya. Kulepaskan batangku dari dalam memeknya, kulihat banyak sekali cairan menempel di batangku, campuran antara spermaku dan cairan vaginanya.


Sambil berbaring, Yati menyenderkan kepala di dadaku, rambutnya kubelai perlahan, sambil kupeluk erat hangat tubuhnya, keringat di badan kami mulai membasahi sprei dan ranjang tempat tidur berantakan seperti kapal pecah.Kuambil jus alpukat di meja, kuminum setengahnya dan setengahnya kuberikan buat Yati, bibirnya kelihatan berkumis jus alpukat, sambil kupeluk, “kumis” jus alpukatnya kulumat habis dan Yati tersenyum memandangku.


“Mas, aku benar-benar makin kagum padamu, perpaduan antara kelembutan dan kejantanan yang kau berikan sungguh tak terbayangkan, emang bener kamu sekarang lebih matang di ranjang”, katanya sambil melap batangku yang basah.“Kamu juga hebat, memeknya masih legit dan jurus empot ayam yang kamu punya, sungguh istimewa sekali, belum lagi ilmu ‘karaoke’mu yang makin merdu saja he he he”, kataku sambil memencet hidung kecilnya.“Kita mandi yok?”, kata Yati sambil memeluk perutku.“OK, kita mandi bersama di bathtub seperti dulu”, ajakku sambil menggendong tubuh seksinya menuju kamar mandi hotel.


Siang menjelang sore itu, kami mandi bersama dalam bathtub. Kusabuni dan kumandikan tubuh mulusnya dan diapun menyabuni seluruh tubuhku dengan lembut. Aku sedikit terangsang, batangku kembali tegak berdiri dan dengan sabun tangannya mengocok batangku, hingga aku mengalami orgasme sekali lagi.


Selesai mandi, kami keringkan badan kami, hanya dengan balutan handuk kami masih melanjutkan obrolan kami hingga waktu sudah menunjukkan jam 15.30 sore. Setelah berpakaian, kuantarkan Yati dengan taksi sampai dekat rumahnya, sebelum turun dia mengecup bibirku dan berbisik perlahan, “Aku sayang kamu”. Diapun turun dan melambaikan tangan padaku, kubalas, dan taksipun kembali ke hotel. Sore itu juga aku berkemas dan menuju stasiun pulang ke Jakarta, hari yang indah telah kulalui..

2 komentar

Kenangan terindah ku smg demikian

888 casino | wooricasinos.info
888 페이 백 먹튀 casino is operated by 888 Casinos Ltd. 라이브스코어사이트 All w88 casinos with slots are powered by Evolution Gaming software. 원 엑스 벳 Read our full review now. 실시간 스포츠 스코어